PRESIDEN Joko Widodo menyebut demokrasi di Indonesia sudah kebablasan. Praktiknya telah membuka peluang artikulasi politik ekstrem seperti liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sektarianisme, terorisme, serta ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Mungkin inilah jawaban kenapa demokrasi sebagai sebuah sistem pemerintahan yang dianggap paling baik dan kita anut untuk membawa kemajuan bangsa tetapi kenyataannya hingga kini tidak (belum) memberikan berkah, tetapi malah berujung masalah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebablasan adalah terlewat dari batas atau tujuan yang sudah ditentukan; keterlaluan. Berdasar pengertian ini, sesungguhnya yang keterlaluan itu orang (elite)-nya. Mereka mengunyah demokrasi kelewat batas, mengumbar selera (hak) tapi abai etika dan emoh kewajiban dan tanggung jawab.
Bila model elitenya demikian adanya, betapa pun eloknya suatu sistem, dipastikan itu tidak akan memberikan manfaat bagi rakyat. Justru itu mengancam entitas bangsa dan negara. Inilah yang dikhawatirkan akan terjadi bila kita tidak segera eling dan mengoreksi diri.
Berpijak pada narasi itu, bangsa ini, terutama para elitenya, mesti berintegritas dan memahami filosofi kehidupan berbangsa. Bukan hanya menuntut hak, melainkan juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab. Kemajuan bangsa tidak akan terwujud tanpa peran serta semuanya.
Konteks dengan itu, rasanya relevan ajaran Pangeran Sambernyawa (1725-1796) sebagai alternatif solusinya. Piwulang itu ialah Rumangsa melu handarbeni, wajib melu hangrungkebi, mulat sarira hangrasawani (Merasa ikut memiliki, wajib ikut membela, wawas diri).
Dalam dunia pakeliran, salah satu kunci utama kemajuan yang dicapai Negara Amarta, yang kondang pula bernama Indraprastha, berkat sikap dan dedikasi putra-putra Pandawa yang menjalankan petuah Tridharma tersebut. Mereka tidak pernah menuntut hak, sebaliknya justru mempertaruhkan jiwa raga demi kejayaan Amarta.
Mental luhur seperti itu karena dilandasi pemahaman yang jernih terhadap jerih payah dan perjuangan para pepunden mereka, Pandawa (Puntadewa, Werkudara, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) ketika berjibaku mendirikan Negara Amarta.
Pandawa menyabung nyawa di atas lahan belantara yang bernama Wanamarta. Wilayah itu sejatinya merupakan kerajaan siluman yang dipimpin Prabu Yudhistira. Pengertian akan nilai-nilai sejarah itulah yang membuat mereka tidak hanya ingin berpangku tangan menikmati kemerdekaan, tapi juga berkewajiban dan bertanggung jawab untuk ikut serta memajukan bangsa dan negara. Bekalnya bukan sekadar kesadaran, mereka juga menjalani laku prihatin untuk mengasah sekaligus menebalkan kualitas jiwa kesatria.
Para putra pandawa yang terceritakan dalam dunia pakeliran, antara lain, Pancawala (putra Puntadewa), Antareja, Gathotkaca, dan Antasena (putra Werkudara), Abimanyu, Prabakusuma, Wisanggeni, Irawan, Sumitra, Prabakusuma, Bratalaras, dan Wijanarka (putra Arjuna), Pramusinta (putra Nakula), Srutakirti, dan Suhotra (putra Sadewa).
Dalam seni pedalangan, dari sejumlah kesatria itu, yang sering dikisahkan ialah Gathotkaca, Antareja, Antasena, Abimanyu, dan Wisanggeni. Mereka merupakan pilar-pilar terdepan, terutama dalam menjaga kedaulatan Amarta. Mereka merepresentasikan pertahanan solid tiga matra, yakni udara, darat, dan laut. Udara dikomandani Gathotkaca. Lalu Abimanyu bertanggung jawab atas keamanan di darat. Antareja mengawal dalam perut bumi, sedangkan Antasena menjaga kedaulatan laut. Mereka melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian sehingga Amarta aman dan damai.
Keempat kesatria utama itu juga memiliki tanggung jawab terhadap kesatrian masing-masing. Gathotkaca di Kesatrian Pringgondani yang sesungguhnya negara yang juga memiliki rakyat. Namun, ia lebih berkonsentrasi untuk kejayaan Amarta. Abimanyu berdomisili di Kesatrian Plangkawati, Antareja bertempat tinggal di Kesatrian Jangkarbumi, dan Antasena berada di Kisikarmada.
Wisanggeni sehari-hari berada di Kahyangan Daksinapati. Namun, bila para saudaranya kerepotan dalam mengemban tugas, ia akan turun ke marcapada memberikan pencerahan dan jalan keluar. Tidak ada masalah yang tidak bisa terselesaikan bila ia campur tangan.
Dalam kiprah mereka, para putra Pandawa selalu bersikap merasa memiliki Amarta. Karena itu, mereka terpanggil untuk membelanya. Pada titik ini mereka setiap saat siap menyerahkan jiwa raga. Mereka juga terus mengoreksi diri agar senantiasa berada dalam kebenaran rel perjuangan.
Puncak pengabdian dan pengorbanan para putra Pandawa demi kejayaan Amarta sekaligus keluhuran Pandawa ketika pecah perang Bharatayuda. Yakni, pertempuran antara Pandawa dan Kurawa di Kurusetra yang melambangkan perangnya nafsu kebaikan melawan keburukan. Mereka semua maju ke pelagan dengan gagah berani.
Kodratnya, semua putra Pandawa gugur sebagai kusuma bangsa. Pengorbanan mereka tidak sia-sia karena Pandawa pada akhirnya berjaya sehingga menyatukan Amarta dengan Astina, warisan orangtua mereka. Semangat perjuangan mereka diilhami slogan tiji tibeh (mati siji mati kabeh, mukti siji mukti kabeh). Artinya kurang lebih mati satu mati semua, sukses satu sukses semua. Inilah yang membuat mereka solid dalam perjuangan. Ini juga merupakan ajaran Pangeran Sambernyawa yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.
Dikontekskan dengan bangsa ini, adalah kewajiban dan tanggung jawab semua putra bangsa untuk menunaikan cita-cita founding fathers menuju Indonesia maju.
Sistem demokrasi yang kita pilih saat ini semestinya sebagai ‘tool’ untuk mencapai tujuan, bukan malah ditunggangi untuk memburu kepentingan sempit dan sesaat.
Tentu, ajaran Pangeran Sambernyawa tersebut perlu diejawantahkan dalam situasi kekinian. Kita berkewajiban dan bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya. Dalam bahasa dalang Ki Manteb Soedharsono, menurut pakemnya masing-masing. Bila semua bersatu dan solid gumregah cancut tali wanda (bersemangat dan serius berkarya), negara ini pasti mencapai kejayaannya. (M-4)
ONO SARWONO [email protected]
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pernyataan Pangeran Mohammed bin Salman sebagai kritik paling keras terhadap Israel dari pejabat Arab Saudi. Terutama sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Baik Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) maupun Raja Salman mengirim pesan ucapan selamat terpisah kepada Donald Trump, yang kembali ke Gedung Putih setelah mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat Kamala Harris.
Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada hari Selasa 9 April 2024 mengirim pesan ucapan selamat kepada para pemimpin negara-negara Islam atas Hari Raya Idul Fitri.
Arab Saudi menyatakan akan memberi Ukraina bantuan kemanusiaan. Berkontribusi untuk meringankan penderitaan warga Ukraina pascakonflik Rusia-Ukraina.
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman Al Saud Rabu (25/8) mengumumkan rencana pengembangan proyek real estat di timur Masjid Nabawi di kota Madinah.
Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman telah kembali ke panggung internasional. Ia sudah melakukan tur luar negeri.
Sebuah laporan resmi intelijen AS telah menemukan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyetujui pembunuhan jurnalis Saudi yang diasingkan Jamal Khashoggi pada 2018.
Putra Mahkota Arab Saudi meninggalkan rumah sakit segera setelah operasi usus buntu.
Riyadh saat ini berada pada posisi 40, sebagai kota dengan ekonomi terbesar di dunia.
Berita tentang aksi asusila di hotel karantina Australia yang menjadi kluster COVID-19 seperti di Wisma Atlet menjadi sorotan di Top 3 kanal Global Liputan6.com.
Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) sukses menginspirasi masyarakat Arab Saudi untuk disuntik vaksin COVID-19.
Ekonomi China diprediksi juara 1 dunia, mengalahkan AS dan India, berkat manajemen COVID-19 yang berhasil.
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menerima dosis pertamanya dari vaksin COVID-19 selama siaran langsung pada hari Jumat 25 Desember 2020, menurut media negara.
Mohammed bin Salman menerima dosis pertama vaksin Corona COVID-19
Presentar Lebanon bernama Ghada Oueiss menggugat putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bertanggung jawab atas peretasan ponsel dan pelecehan yang dialaminya di media sosial.
Menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner terbang ke Arab Saudi dan Qatar bersama timnya.
Diam-diam, PM Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).
Tuduhan itu dibuat oleh pengadilan Houthi Yaman dalam kasus serangan udara 2019 oleh koalisi pimpinan Saudi di sebuah bus sekolah yang menewaskan 51 warga sipil, termasuk 40 anak.
Nabi Muhammad saw memiliki empat anak perempuan yang ibunya adalah Siti Khadijah sa:
Beberapa peneliti termasuk Sayid Jakfar Murtadha percaya bahwa anak-anak perempuan ini adalah keponakan Siti Khadijah sa yang dianggap sebagai anak tiri Nabi Muhammad saw.[3]
Sebagian besar sumber sejarah menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw memiliki tiga putra: Qasim, Abdullah dan Ibrahim. Ada beberapa sumber menyatakan bahwa Thayyib dan Thahir juga adalah putra-putra Nabi Muhammad saw.[5] Namun beberapa sumber lagi menolak Thayyib dan Thahir sebagai putra Nabi saw dan menganggap bahwa kedua nama tersebut adalah gelarnya Abdullah.[6] ketiga putra Nabi saw meninggal di usia muda.[7] Setelah wafatnya Abdullah[8] dan menurut nukilan yang lain bahwa setelah wafatnya Qasim,[9] Ash bin Wa'il menyebut Nabi Muhammad saw sebagai "Abtar" (Orang yang terputus keturunannya) karena ia tidak memiliki anak laki-laki dan karena hal tersebut, Surah al-Kautsar diturunkan.
Menurut sumber-sumber sejarah terdapat kesepakatan bahwa Ibrahim sebagai putra Mariyah al-Qibthiyah adalah anak terakhir Nabi saw, tetapi mengenai anak-anak Siti Khadijah sa terdapat perbedaan pandangan dan ada berbagai laporan tentang usia anak-anak Siti Khadijah sa. Dikatakan bahwa mereka dilahirkan di salah satu urutan berikut ini: Qasim, Zainab, Abdullah, Ummu Kultsum, Fatimah dan Ruqayyah[10] Zainab, Qasim, Ummu Kultsum, Fatimah, Ruqayyah dan Abdullah[11] Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah[12] Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah. [13]
Tokoh Wayang, Putra-Putra Pandawa Yang Masyhur
Tokoh Wayang Pandawa Lima yang terdiri dari Puntadewa, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa merupakan tokoh sentral dalam Epos Mahabharata. Tentunya Kawan GNFI telah kenal mereka, bukan? Namun apakah Kawan juga telah mengenal putra-putra mereka? Yuk, kita simak.
Artikel ini akan membahas beberapa tokoh wayang putra putri Pandawa yang masyhur, yang seringkali tampil dalam lakon-lakon pewayangan.
Abimanyu, Sang Ksatria Pewaris Wahyu Mahkutarama
Abimanyu merupakan putra Arjuna dengan Dewi Sumbadra. Nama Abimanyu memiliki pengertian sebagai orang yang memiliki keberanian. Ia juga memiliki nama Angkawijaya dan Jayamurcita.
Selain keberanian, ia juga dikenal sebagai orang yang halus tingkah laku dan ucapannya, bertanggung jawab serta bekemauan keras. Persis seperti watak ayahnya.
Parikesit, Putra Abimanyu I Wikimedia Commons - Tropen Museum
Ia memiliki ilmu keprajuritan yang tinggi, karena ia dilatih dan dididik langsung oleh ayahnya, Sang Arjuna. Selain itu, ia juga gemar melakukan laku tapa dan mendapatkan pengajaran dari Begawan Abyasa, kakek buyutnya.
Buah dari itu semua, ia memperoleh Wahyu Makutharama, suatu wahyu yang menjadikan keturunannya sebagai raja-raja penerus mahkota Kerajaan Astinapura. Hal ini terbukti,memang dari keturunannyalah kelak yang akan memerintah Astina setelah Prabu Puntadewa turun takhta karena ingin menjalani dharma sebagai pertapa.
Abimanyu memiliki dua orang istri, yaitu Siti Sundari yang merupakan putri dari Prabu Kresna, dan Dewi Utari, putri Raja Wiratha, yang kemudian memiliki putra bernama Parikesit yang kelak akan menjadi raja di Astina.
Dalam Bharata Yudha, Abimanyu ,menjadi Senopati perang yang berani dan tangguh. Gelar pasukan Korawa kocar kacir dibuatnya. Dalam suatu pertempuran yang tidak seimbang, Abimanyu berhasil dipisahkan dari induk pasukan dan dikepung oleh para Kurawa.
Meskipun demikian ia tetap bertempur dengan gagah berani. Bahkan ia lebih menggila. Abimanyu berhasil menewaskan Lesmana Mandrakumara, putra dari Duryudana yang dipersiapkan menjadi putra mahkota Astina, sebelum akhirnya ia tewas dengan dihujani oleh ratusan anak panah Korawa.
Tubuhnya terlihat seperti landak, karena saking banyaknya anak panah yang menempel pada seluruh tubuhnya. Dalam pewayangan luka luka seperti ini dikenal dengan istilah Arang Kranjang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ksatria Pandawa 5 adalah serial televisi kolosal Indonesia produksi Genta Buana Paramita yang ditayangkan perdana 11 Agustus 2014 di Trans TV. Serial ini dibintangi oleh Rico Verald, Selvi Kitty, dan Ario Gumilang.[1][2][3][4]
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gatotkaca, Ksatria Sakti yang Mampu Mengangkasa
Gatotkaca mungkin merupakan tokoh wayang Putro Pendowo yang paling popular diantara sepupu-sepupunya. Dalam pagelaran wayang orang, penonton mungkin juga mengenali penampilannya. Pria berbadan kekar dengan kumis melintang, Bajunya ada visual bintang besar keemasan, serta memiliki “backpack” untuk terbang.
Ia merupakan anak Bima dengan Dewi Arimbi, putri Kerajaan Pringgodani. Saat lahir, tali pusarnya tidak dapat dipotong, kecuali oleh sarung senjata Konta yang dimiliki oleh Adipati Karna. Ketika tali pusat dipotong, secara ajaib sarung senjata ini juga masuk kedalam pusarnya.
Bayi Gatotkaca ini juga dipersiapkan para dewa untuk melawan musuh dewata yang hendak menyerang kahyangan. Bayi ini dimasukkan dalam Kawah Candradimuka yang panas membara, sehingga segala kesaktian merasuki tubuhnya. Tak jarang ia disebut sebagai manusia dengan otot kawat dan tulang besi.
Gatotkaca menikah dengan Endang Pergiwa, yang merupakan saudara kembar dari Endang Pergiwati yang menjadi istri Pancawala. Endang Pergiwa adalah putri dari Arjuna yang juga pamannya.
Dalam Bharata Yudha, Gatotkaca menjadi Senapati pihak Pandawa untuk menghadapi Adipati Karna dari Awangga. Dalam perang tanding ini, Gatotkaca yang sedang melayang di udara, dilempar Tombak Konta milik Karna.
Senjata Konta menembus pusarnya, karena dulu tali pusatnya hanya dapat putus oleh sarung senjata Konta ini. Seolah olah Sang Konta ingin bersatu kembali dengan sarungnya yang sudah menyatu dalam tubuh Gatotkaca.
Sebelum tewas ia mengarah dan menjatuhkan dirinya ke arah kereta perang Karna. Melihat hal ini Karna langsung melompat dari keretanya. Saisnya tewas dan kereta perangnya juga hancur luluh lantak.
Pancawala, Putra Tunggal Puntadewa
Pancawala merupakan putra tunggal Prabu Puntadewa dengan Dewi Drupadi. Pancawala mempunyai karakter halus, pemberani dan berbakti pada orang-tuanya. Pancawala menikah dengan sepupunya Endang Pergiwati, putri dari Arjuna, yang juga pamannya dengan Dewi Manuhara.
Meskpin Pancawala terlibat dalam Bharatayuda, tetapi Ia berhasil selamat hingga perang itu berakhir. Kematiannya terjadi saat ia bertarung dengan Aswatama, putra Resi Durna yang berhasil menyusup masuk ke dalam perkemahan Pandawa sebagai balas dendam atas kematian dan kekalahan Korawa.
Antareja, Sang Penguasa Dunia Bawah Tanah
Antareja adalah putra Bima dengan Dewi Nagagini, putri dari Batara Anantaboga yang merupakan penguasa kayangan Saptapratala yang terletak di dasar bumi, di bawah tanah bersama para ular. Kelak Ia menikah dengan Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranwa, raja ular di Kerajaan Tawingaramada.
Raden Antareja memiliki kesaktian berupa semburan "bisa" yang dahsyat. Siapapun yaang tapak kakinya dijilat, akan menemui ajalnya. Antareja dapat memusnahkan Korawa tanpa perlu berperang, cukup hanya dengan menjilat tapak kaki mereka saja.
Bila hal ini terjadi, Prabu Kresna (penasehat Pandawa) khawatir bahwa sumpah-sumpah dan kutukan-kutukan yang seharusnya ditunaikan dalam Bharata Yudha tidak akan tertunaikan. Untuk itu, Prabu Kresna meminta Antareja untuk menjilat tapak kakinya sendiri, sehingga ia tewas seketika sebelum perang dimulai.
Gatotkaca dan Bima I Wikimedia Commons